Rabu, 02 September 2015

Tari Tengul Khas Bojonegoro

Tari Thengul
Pemkab Bojonegoro  berencana menggelar tari Thengul secara massal melibatkan 1.200 penari untuk memecahkan rekor MURI (foto: blokbojonegoro.com) merupakan sebuah tarian yang dilakukan secara berkelompok berkarakter gecul (Komedi) yang menjadi salah satu Kesenian khas Bojonegoro Jawa Timur, tarian ini menggambarkan Wayang Thengul yang diperagakan oleh manusia, dengan ditampilkannya ekspresi senyum yang mewakili keakraban sebuah hubungan sosial, diantara gerakannya adalah gerakan kaku siku pada gerakan tangan, gerakan tegas pada gerakan kepala serta dilengkapi tata rias muka putih dengan cunduknya mirip seperti boneka.

Tarian Thengul biasanya dibawakan oleh 7 Penari Putri, diawali dengan instrument seperangkat Gamelan yakni dibuka oleh Gender yang disusul dengan Slentem bersama Oklik, mula-mula penari keluar dengan jalan pinokio, dilanjutkan buka cluluk, lalu jogedan dengan gending Tenggor, playon dibarengi keteran alat musik, guyonan lanjut jogedan dan kemudian tutup kayon, iki Thengul yo.
Sejarah Tari Thengul bermula pada tahun 1991 ketika diselenggarakan Festival Tari Daerah dalam Pekan Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, adalah Joko Santoso dibantu penata iringan Ibnu Sutawa(alm) oleh pihak P dan K kabupaten Bojonegoro ditugasi untuk menyunsun sebuah Karya Tari, hingga terciptalah sebuah Karya Tari Thengul yang pada saat itu masuk menjadi salah satu kategori penampilan terbaik Festival Tari Daerah.
Dimulai dengan terciptanya Tarian Thengul, tercipta pula beberapa Tarian yang bersumber dari Tarian tersebut, seperti Tari Sindir Thethengulan, Tari Golek Thengul serta Tari Geyeran. Namun telah ditetapkan dalam pementasan untuk penyambutan tamu masih menampilkan Tari Thengul. Pada tahun 2003 Thengul tampil pada Pawai Budaya festival seni Bojonegoro di dukung 5 penari putra dengan media gambar thengul setinggi 2 meter.
Dinamika dan Perubahan dalam Tari Thengul semakin berkembang mengikuti jaman dan peradabannya, hingga pada tahun 2011 bersamaan acara Pekan Seni Guru yang dilaksanakan di Pamekasan, dengan dikomandani Adi Sutarto untuk menampilkan karya tari daerah Bojonegoro, kemudian menyusunlah satu tim kerja, antara lain Deni K (penata tari), Jagad Pramudjito dan Rudi S (penata iringan) dengan dibantu pemusik dari MGMP Seni Budaya SMP, upaya merevitalisasi tari Thengul, ternyata mendapatkan hasil, mendapatkan salah satu penampilan terbaik dan salah satu penata tari terbaik. Dengan keberhasilan tersebut membawa nama Tari Thengul semakin dikenal masyarakat sampai kalangan atas, bahkan sampai di Jawa Timur (2012) dan Jakarta (2013).

sumber zainbie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar